Cerita mengenai berburu kuliner bersamanya, teman baikku selama liburan tahun 2019 lalu sudah aku tulis. Mengikuti agenda wisata kulinernya ternyata cukup membuat perutku kewalahan juga. Aku pikir selama kurang lebih enam hari bersamanya sudah cukup membuat berat badanku naik. Ternyata sepertinya mungkin kurang lama, wait. Atau mungkin badanku saja yang bandel. Mungkin juga timbangannya yang kurang tepat. Entahlan.
Hal yang juga menarik untuk kami ceritakan tentu adalah tentang
penginapan. Selama kurang lebih enam hari liburannya ke Jogja, ada tiga hotel
yang akhirnya kami tinggali. Meskipun aku juga tidak setiap malam menemaninya
menginap di hotel. Namun pada akhirnya dari ketiganya, ada satu hotel yang
membuatnya ‘sreg’ dan berniat untuk memasukkan kedalam ‘rekomendasi’ nya
jika kelak ke Jogja lagi.
Tidak berniat mereview, karena pada akhirnya nyaman atau tidak semua
kembali kepada selera masing-masing. Kami hanya menyimpulkan saja berdasarkan
selera kami. Ketiga hotel yang sempat kami inapi yaitu:
![]() |
| Cafe di Lantai Atas Hotel Yellow Ambarukmo |
| Ruang Makan di Alista Hotel |
Alista Hotel
(kalau tidak salah) adalah yang kedua. Hotel ini tidak terlalu besar. Mungkin karena
itu dan karena penataannya juga, hotel ini jadi ‘homy’ seperti rumah sendiri. Mulai
dari ruang depan, kamar tidur hingga ruang makannya. Atau mungkin juga karena lokasi yang membuat hotel ini jadi terasa lebih tenang dan 'homy'. Dan yang paling aku suka
adalah ruang makannya. Hotel ini tidak jauh dari hotel pertama dan Ambarukmo Plaza.
Namun lokasinya memang masuk kedalam gang, namun cukup terjangkau juga. Mobil juga
dengan mudah masuk ke lokasi ini. Namun parkir hotel ini sepertinya memang
kurang luas untuk ukuran hotel. Entah kalau hotel ini punya tempat parkir di
lokasi lain.
·
Hotel MM UGM, merupakan hotel ketiga atau terakhir dari perjalanannya berburu hotel pada liburannya kala itu. Yang menarik dari hotel ini adalah bahwa pihak hotel tidak menyediakan minuman botol di setiap kamar sebagaimana hotel pada umumnya. Namun disediakan botol kaca isi ulang beserta gelas. Setiap orang yang menginap dapat mengsisi sendiri botol kaca tersebut dengan air pada dispenser yang disediakan di lorong kamar hotel sesukanya. Hotel terakhir inilah yang membuat temenku jatuh hati. Selain tempatnya yang nyaman, dengan ukuran kamar seluas itu dibandingkan dengan harganya termasuk murah menurutnya. Apalagi kala itu sedang weekend.
| Lorong Kamar di Hotel MM UGM |
Itulah catatan singkat tiga hotel yang sempat kami inapi selama liburan
kami kala itu. Rupanya selain berburu kuliner, tujuannya ke Jogja adalah juga
berburu penginapan. Pikirku sih… Bagaimana tidak, dia rela bolak-balik,
wira-wiri kata orang jawa, sambil mindah-mindah barang bawaan untuk
berpindah-pindah hotel. Melihat kebingungannya, aku kadang malah geli sendiri
dan akhirnya menjulukinya ‘Pemburu Penginapan’. Tapi kami menikmatinya. ‘Mumpung
ke Jogja’ mungkin pikirnya. Dan dia seringkali merasa, mungkin liburan kali ini
adalah liburan terakhir kami bareng-bareng sebagai single. Dan ternyata
terbukti padanya. Tidak lama kemudian aku mendapatkan kabar teman baikku ini menikah.
Yups, meskipun sedang pandemi Covid 19 niat baik tidak boleh ditunda ya. Memang
hanya caranya saja yang dibuat sedemikian rupa agar aman dan nyaman bagi semua
pihak. Selamat teman baikku!
Kita percaya bahwa
tidak ada yang kebetulan, semua pasti sudah ALLAH rancang. Setiap momen memang harus kita nikmati, karena waktu dan peristiwa tidak akan pernah bisa berulang sama. Insyaa ALLAH sampai ketemu lagi teman baikku. “Jogja selalu Ngangenin” katamu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar