Sabtu, 14 September 2024

3 KULINER ALA IKAN DAN AYAM



Yogyakarta yang akab disebut Jogja merupakan surganya wisata. Bukan hanya wisata alam yang memukau dengan deretan pantai yang indah yang berjejer dari barat ke timur sepanjang Laut Selatan, mulai dari panai yang berada di Kabupaten Kulonprogo, Bantul hingga Gunungkidul, Wisata pegunungan maupun perbukitan serta berbagai air terjun dan perkebunannya. Namun Jogja juga dikenal dengan wisata belanja serta tidak kalah adalah wisata kuliner. Jika Anda pernah berkunjung ke Jogja pada dua tahun terakhir ini, pasti mengakui hal tersebut.

Jogja yang dulu lebih dikenal sebagai Kota Pelajar, memang dikenal sebagai kota yang menjadi tujuan favorit para pelajar dan calon mahasiswa. Dari sinilah kemudian menjamur banyak warung makan. Seiring perkembangan Yogyakarta sebagai salah satu tujuan tujuan utama wisata di Indonesia, maka selain bermunculan banyak hotel kali ini juga dibarengi dengan munculnya banyak usaha kuliner dengan berbagai tema dan konsep, terutama di kawasan perkotaan. Menjamurnya berbagai tempat kuliner ini tidak terlepas dari berbagai identitas daerah ini, baik sebagai Kota Pelaja, Kota Budaya serta kota tujuan wisata. Yang mengherankan, beberapa tempat wisata kuliner hampir tidak pernah sepi meskipun pesaing semakin banyak. Ini menunjukkan bahwa bisnis kuliner di wilayah ini memiliki prospek yang baik, tentu jika dikelola dengan baik dan profesional.

Berikut beberapa tempat kuliner yang dapat ditemukan di Yogyakarta:

1. Bale Sambal

Bertempat di Jalan dr. Sutomo yang tidakjauh dari Stasiun Lempuyangan, tempat kuliner ini menawarkan beberapa menu, baik olahan ikan dan sejenisnya maupun olahan unggas, diantaranya daging bebek dan daging ayam. Daging ayamnya pun ada yang diberi nama ayam kota selain ada ayam kampung. Sementara pilihan lainnya ada lele, nila, udang dan cumi. Semua menu tersebut dapat disajikan dalam bentuk goreng maupun bakar. Sementara sayurnya ada cha kangkung dan cha jamur, dengan 6 pilihan sambal beberapa diantaranya sambal tomat, sambal terong, samba bawang, maupun sambal korek. Konsumen dapat memilih apakah akan membeli menu dalam bentuk paket atau tidak. Satu paket menu terdiri dari nasi putih, lauk, lalap, sambal serta segelas teh. Meskipun memilih menu paket, konsumen tetap diperkenankan untuk memilih jenis sambal serta teh panas atau dingin.

Tempatnya yang berada di tepi Jalan dr. Sutomo yang cukup padat memungkinkan pengunjung bersantap sambil menikmati hiruk piku kota.


Paket Lele di Balai Sambal

Dahulu, warung ini salah satu favorit saya. Sayangnya saat ini sudah tidak ada di Jalan Dr. Soetomo. Mungkin buka di lain tempat, entahlah. Tulisan ini saya buat tahun 2017, saat warung makan ini masih buka di Jalan Dr. Soetomo. Hanya mempostingnya saja sangat terlambat. Ups.


2. Wakoel


Berada di tepi jalan di wilayah Cebongan Desa Tlogoadi Kecamatan Mlati kabupaten Sleman, tempat kuliner ini menyajikan menu ayam goreng serta steak. Menu ditawarkan dalam bentu paket dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp. 9.000. Tentu harga tersebut masuh dapat berubah sewaktu-waktu.

Dalam satu paket menu terdapat minuman berupa teh botol untuk steak dan teh biasa untuk paket menu ayam goreng.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHvTx17g2rbhWtAmP4rZMgqDbLCBndwbyr7iNeuhO_K5bc5EZsWZRYQnBAWL3nND14OpD0CglyqTNEcosuBXm4o-83W902NFK9QyyNf8As-5N8zUNMb_VeXlZfyy99qsmw6skvdTUlfhhR/s320/
Paket Menu Ayam Goreng Wakoel

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuQUfRcwotvZHHIKsfvT9Q2vR052ZsThiwPbRlYyqGgFbkZA5Uem9c60MdkRzImle5haKz1qHNbkuSNyaibGyCM1ULMnl0NrCrpyGtTMeXywu5hEXPTM4EE4xNW4BQeSjHFzcgg9abl29A/s320/
Paket Menu Steak Wakoel

3. Ayam goreng dan Bebek Goren



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWQMywCMZAgc4w7FiiQNYyHAhdZMywBBKsd8hi-SnBtEbiEyM413AGEqrObYGnjeeM_oqgRQQy5CiKBMJeoHdcUkWVrP3ZWzlLNftCIOUrAVzwIdCzELdVVMcjD5ltiPhtxprkKF5SRdCX/s320/ Kalau yang ini ada di Jalan Magelang, tak berapa jauh dari lapangan Denggung dengan posisi berseberangan. Lupa nama warung makannya, apalagi harganya. Sepertinya tidak mahal juga. Hehe. Lagi pula, ini sudah terlalu lama, hanya lupa mempostingnya. Silakan dicari saja, ya. Dari lapangan Denggung arah ke Magelang kanan jalan raya. Kalau tidak berubah, bangunan warung ini didominasi warna hijau. Rekomended, kok. Namun, semua kembali pada selera, ya.
 
Entah, warung-warung di atas masih ada atau tidak. Silakan cari di mesin pencarian, ya. Jika ternyata masih ada, silakan mencoba.

PANGGUNG KRAPYAK, SAKSI PERJALANAN MASA LALU

 

 


Sebuah bangunan yang berdiri di tengah simpang empat Jalan K.H. Ali Maksum ini adalah bangunan tua bersejarah, menjadi bagian cerita lahirnya Kampung Krapyak tempat Panggung Krapyak berada. Jika kamu adalah penyuka cerita sejarah terutama tentang Kerato Yogyakarta beserta semua hal yang berkaitan dengannya, Panggung Krapyak bisa jadi salah satu yang bisa kalian kunjungi.

Sebelum kamu berkunjung ke sana, yuk simak 5 hal yang perlu kamu tahu tentang Panggung Krapyak:

1.      Bagian dari Sumbu Filosofi

Terdapat 3 bangunan sebagai bagian dari sumbu filosofi yang dianut dalam penataan ruang kasultanan Yogyakarta pada masa didirikannya, yakni Panggung Krapyak sebagai bagian sisi selatan, Keraton Yogyakarta sebagai bagian tengah, dan Tugu Golong Giling sebagai bagian sisi utara. Apa makna keberadaan Panggung Krapyak di sisi selatan dalam sumbu filosofi tersebut?

2.    Terdapat sebuah kursi yang dibiarkan Berada di tengah bangunan

Ada sebuah kursi yang dibiarkan berada sendirian di tengah bangunan. Kursi tersebut dapat dilihat dari pintu yang lurus dengan keempat jalan yang mengelilinginya. Keberadaan kursi di tengah bangunan Panggung Krapyak yang sudah tua memberikan kesan mistis, terutama saat malam hari. Kursi apa itu?

3.      Bangunan bersejarah

Panggung Krapyak didirikan oleh Pangeran Mangkubumi. Beliau adalah pendiri Keraton Yogyakarta. Sumber informasi menyebut, fungsi awal Panggung Krapyak konon adalah sebagai kandang hasil buruan. Namun, sumber informasi lain menyebut bahwa Panggung Krapyak hanya berfungsi sebagai pos berburu. Pendapat lain menyebut bahwa banyaknya rusa yang bisa ditemukan di hutan Krapyak kala itu membuat Panggung Krapyak juga dijuluki Kandang Menjangan. Pada perjalanannya, konon kandang menjangan ini berubah fungsi hingga membuatnya dijuluki Panggung Krapyak. Sementara julukan asalnya justru adalah Kandang Menjangan.

4.      Pohon asam di sekitar Panggung Krapyak

Di sudut jalan di sekitar bangunan Panggung Krapyak ini akan kita temukan pohon asam yang sepertinya sudah cukup tua. Pohon asam ini ada hubungannya dengan sumbu filosofi Jogja dan posisis Panggung Krpyak dalam sumbu filosofi tersebut.

5.      Panggung Krapyak bisa dilihat dari jarak sekitar seratus meter dari jalan lurusnya

Panggung Krapyak berada di tengah Jalan K.H. Ali Maksum dan tampak menonjol dari kejauhan. Hal inii bisa dimaklumi karena tak banyak bangunan tinggi di sekitar bangunan Panggung Krapyak.

6.    Terletak tak jauh dari Pondok Pesantren Krapyak

Panggung Krapyak terletak tak jauh dari pondok pesantren Krapyak, baik Pondok Pesantren Ali Maksum maupun Pondok Pesantren Al-Munawwir yang telah berusia lebih dari satu abad.

7. Ada yang berbeda dengan Panggung Krapak pasca tahun 2006 dan bertahun-tahun setelahnya.

Yuk, tonton videonya supaya kalian bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

https://youtu.be/LiyHkbMdKUA?si=jJkND8dERE3TuuDt