![]() |
| Kolam 'Mata Air', salah satu daya tarik wisata dan pemandangan alam di Padukuhan Grogol |
Di tengah hiruk pikuk dunia modern tidak bisa dipungkiri ada nuansa yang dirindukan, nuansa asri nan sejuk pedesaan khas Indonesia. Dimanakah kita dapat menemukan suasana itu di jaman seperti sekarang? Pembangunan yang sangat pesat telah begitu cepat merubah kawasan pedesaan menjadi kawasan sub urban, yang ramai dengan pemukiman dan kehidupan modern.
Tapi tenang! Setelah pada tulisan terdahulu telah dibahas mengenai potensi ubi kayu yang besar di sebuah desa di Kabupaten Gunungkidul bernaman Desa Semugih, kali ini kita akan berkenalan dengan sebuah desa di Kabupaten Sleman bernama Desa Margodadi. Desa ini berada di Kecamatan Seyegan. Salah satu potensi wisata di desa ini telah dimasukkan dalam buku Panduan Wisata Sleman sebagai salah satu desa wisata bernama Desa Wisata Grogol dengan daya tarik utama adalah upacara Tuk Si Bedhug. Grogol sebenarnya adalah nama sebuah padukuhan atau dusun di Desa Margodadi. Upacara Tuk Si Bedhug sendiri merupakan upacara adat desa yang hanya diadakan setahun sekali biasanya setiap bulan Juli.
Namun sebenarnya, banyak daya tarik lain di desa ini yang bisa dinikmati. Selain nuansa pedesaan yang masih sangat terasa dengan hamparan sawah dan ladang yang hijau, desa dengan 17 pakuhan ini memiliki berbagai daya tarik lain sebagai sebuah kawasan pedesaan yang terintegrasi mulai dari pengelolaan potensi pertanian, perikanan dan peternakan sampai industri rumah tangganya. Berbagai aktivitas tersebut dapat dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata studi maupun untuk sekedar melepas penat, didukung dengan berbagai atraksi budaya maupun pemandangan alamnya. Setidaknya ada 8 hal menarik yang dapat kita pelajari di Desa Margodadi, diantaranya:
1. Aktivitas Peternakan
Peternakan unggas hingga sapi yang dikelola secara profesional, baik sebagai usaha kelompok maupun individu dapat dengan mudah kita temukan di sini. Usaha peternakan ini dapat kita temukan diantara hamparan sawah warga, dalam bentuk kandang komunal. Salah satu nya dapat kita temukan di Padukuhan Druju. Namun juga dapat kita temukan di padukuhan lainnya
Kandang komunal adalah kandang sapi yang dikelola secara kelompok. Sapi - sapi yang ada di kandang komunal tersebut merupakan milik pribadi anggota kelompok yang adalah penduduk setempat. Pengelolaan kandang komunal atau kandang kelompok ini dilakukan secara kelompok, mulai dari pembagian jadwal jaga hingga pengolahan kotoran ternaknya. Salah satu tujuan sapi - sapi ini di 'lokalisasi' adalah agar kandang tidak berada di pekarangan rumah, sehingga lingkungan pemukiman diharapkan bisa lebih sehat. Di kandang komunal ini, kotoran dari semua sapi di lokasi tersebut ditampung dalam satu tempat untuk kemudian diolah menjadi biogas dan pupuk organik, baik cair mauppun padat.
Peternakan unggas terutama ayam, juga dapat dengan mudah ditemukan di kawasan persawahan warga di desa ini. Salah satunya ada di Padukuhan Grogol. Berbeda dengan kandang komunal bagi peternakan sapi yang dikelola secara kelompok, peternakan unggas umumnya merupakan peternakan komersil yang dimiliki secara individu. Selain itu terdapat pula kandang kelompok untuk peternakan kambing.
2. Aktivitas Pertanian
Tidak berbeda dengan desa pada umumnya, aktivitas pertanian menjadi aktivitas yang menonjol di Desa Margodadi. Hal ini bisa dilihat dari masih luasnya hamparan persawahan di desa ini. namun tidak hanya itu, aktivitas lain seperti penggilingan dan penjemuran padi juga dapat dengan mudah ditemukan di desa ini. Beberapa petak sawah juga menjadi demplot penelitian dinas terkait.
| Penggilingan padi, salah satu aktivitas pertanian di Padukuhan Jagalan |
Meskipun tidak jauh berbeda dengan kondisi persawahan pada umumnya, pastilah ada sesuatu yang berbeda yang akan kita temukan dan rasakan ketika berada di lokasi persawahan di desa ini. Terutama di beberapa titik lokasi, salah satunya di Padukuhan Grogol tepatnya di jalur persawahan menuju 'Mata Air' yang saat ini sudah dikembangkan sebagai objek wisata. Lokasinya yang berbukit dan berlembah memberikan kesan tersendiri ketika melewatinya. Nah, jika ingin sekedar mencicipi sensasi kehidupan petani tradisional bisa juga memesan atraksi membajak sawah dan menumbuk padi. Pengelola Desa Wisata di tempat ini akan menyediakan fasilitas tersebut, termasuk pendampingnya.
3. Aktivitas Perikanan
Selain pertanian dan peternakan, perikanan juga cukup menonjol di desa ini dengan banyaknya warga yang memiliki beberapa petak kolam pemancingan ikan. Pada waktu - waktu tertentu di kolam ini akan diadakan lomba memancing, namun tak jarang ikan hasil pembesaran ini dijual atau dikonsumsi sendiri. Salah satu yang sudah cukup maju dan dikembangkan secara kelompok terdapat di Padukuhan Japanan
Potensi ini sepertinya belum digali secara maksimal, namun menjadi potensi menjanjikan yang dimiliki desa ini terutama untuk mendukung pariwisata yang sudah mulai dikembangkan di Desa Margodadi. Pengembangan potensi perikanan tidak hanya dalam bentuk kuliner, namun juga atraksi memancing ataupun menangkap ikan yang akan disediakan oleh pengelola Desa Wisata di desa ini, sesuai pesanan.
4. Aktivitas Industri
| Bentuk bangunan tempat pembakaran batu - bata (dan genteng) yang sudah dicetak di Padukuhan Kandangan |
5. Mata Air 'Tuk'
Di awal tulisan ini telah disinggung mengenai 'Tuk Si Bedhug'. Tuk sebenarnya adalah mata air yang memancar keluar dari dalam tanah dengan sendirinya. Di Desa Margodadi terdapat beberapa tuk, selain Tuk Si Bedhug yang terdapat di Padukuhan Mranggen, terdapat pula beberapa 'Tuk' di padukuhan lainnya. Salah satunya di Padukuhan Grogol yang dikembangkan sebagai objek wisata. Dari semua mata air tersebut, mata air (tuk) di Padukuhan Grogol memiliki daya tarik tersendiri. Mata air ini telah ditata secara apik selain juga letaknya yang menyebabkan kita dapat melihat pemandangan yang menyejukkan hati dari sini. Pemandangan khas pedesaan diantara hampara sawah yang luas dengan jalan setapak sungguh sensasi tersendiri dalam perjalanan menuju mata air ini. Di sepanjang jalan setapak itupun, dapat ditemukan beberapa titik keluarnya air dari tanah. Di sekitar mata air ini juga sudah didirikan gubuk - gubuk yang sangat nyaman digunakan untuk bersantai.
Keberadaan mata air ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pengetahuan baru, terutama tentang mata air. Karena tidak banyak materi yang membahas mengenai jenis mata air bernama 'Tuk' ini. Disamping itu, di kawasan ini disediakan pula sarana outbond oleh pengelola yang dapat dijadikan sarana mengasah kekompakan tim.
6. Sejarah - Kebudayaan
Keberadaan situs budaya sendiri secara visual sebenarnya tidak cukup menarik. Namun ternyata keberadaannya menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Situs tersebut merupakan sebuah bangunan yang oleh masyarakat setempat disebut 'Ketandan', diyakini sebagai peninggalan Sunan Kalijaga. Situs ini biasanya menjadi titik pemberhentian terakhir dari upacara adat 'Tuk Si Bedhug' yang dimulai dari mata air 'Tuk Si Bedhug'.
7. Kesenian dan Kebudayaan
| Membatik sebagai salah satu aktivitas pelestarian budaya dan kegiatan ekonomi masyarakat di Padukuhan Grogol |
Kesenian dan kebudayaan cukup terpelihara di desa ini. Beberapa diantaranya pembuatan gamelan, wayang kulit dan batik tulis. Disamping itu juga banyak berdiri sanggar - sanggar seni yang tersebar hampir di setiap padukuhan. Sebagai sebuah desa yang sudah berkembang menjadi Desa Wisata, atraksi seni dan budaya dapat dipesan sebagai paket wisata, tentu dengan membayar sejumlah uang tergantung jenis atraksi kesenian dan keterampilan seni dan budaya tersebut. Apakah membatik atau belajar memainkan gamelan, atau sekedar memesan pertunjukan wayang kulit, jathilan dan atraksi kesenian lainnya.
8. Kehidupan Pedesaan
Bagi yang berasal dari luar daerah atau hanya ingin sekedar merasakan kehidupan di pedesaan, di desa ini telah disediakan homestay yang dapat dipesan pada pengelola wisata, Desa Wisata Grogol. Tinggal atau menetap sementara untuk beberapa hari di desa ini, terutama bagi yang suka berpetualang tentu akan menemukan banyak hal baru tentang kehidupan lain di luar kehidupan kota. Dengan kondisi udara yang masih sejuk terutama di pagi hari, Anda dapat sekedar berjalan - jalan menikmati pagi sambil tracking di kawasan pemukiman hingga persawahan yang dapat Anda lakukan secara gratis. Tentu untuk homestay nya dikenakan biaya dong, namun Anda akan dijamu seperti ketika berada di penginapan pada umumnya. Bedanya, yang akan Anda untungkan dengan tinggal di homestay milik warga setempat tentu adalah masyarakat lokal dengan modal kecil atau yang sering disebut dengan UMKM. Bukankan jasa penginapan juga termasuk jenis usaha? Nah, menjelang siang hingga sore harinya, Anda dapat berjalan - jalan menyaksikan berbagai aktivitas sosial - ekonomi masyarakat. Di malam hari, Anda dapat bersosialisasi dengan tetangga atau pemilik rumah. Hitung - hitung menambah keluarga, bukan?
Demikian tadi 8 aktivitas yang dapat kita pelajari jika berkunjung ke Desa Margodadi, disamping merupakan daya tarik desa ini. Semua daya tarik dan sumber pengetahuan tersebut dapat dinikmati dalam satu desa. Tentu perlu memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk dapat menikmati semua daya tarik tersebut. Jadi tidak akan rugi untuk meluangkan waktu sedikit lebih lama di Desa Margodadi ini.
Semoga informasi tadi dapat menambah wawasan dan referensi traveller. Atau bagi komunitas dan lembaga - lembaga pendidikan, kunjungan wisata belajar ke desa ini juga patut dicoba. Selamat mencoba! (rai).
